Para ahli dari Texas dan Southern California menduga, sejenis zat kimia yang ditemukan dalam bahan pembersih, tekstil, dan plastic dapat menimbulkan ancaman kanker. Journal of Applied Toxicology kini melaporkan, sejenis zat kimia yang disebut 4-nonylphenol, memicu kanker payudara pada tikus percobaan. Tapi para ahli kanker mengatakan tak perlu panik dan masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui, apakah manusia berisiko. Pemerintah Inggris, melalui Department for Environment, Food and Rural Affairs telah meneliti nonylphenol dan zat kimia sejenis: bisphenol A, yang meniru hormon. Hasil penelitian menunjukkan, perlu dilakukan penurunan risiko nonylphenol.
Begitu masuk ke dalam tubuh, nonylphenol meniru hormon seks perempuan, estrogen. Selain itu, di dalam liver, zat kimia ini menstimulir sistem enzim yang lalu meningkatkan produksi hormon serupa estriol. Baik hormon estrogen maupun hormon estriol dikaitkan dengan kanker payudara. Nonylphenol ini juga mengikat reseptor estrogen di dalam payudara yang dapat memicu pertumbuhan kanker melebihi estrogen.
Para ahli di Cancer Research Inggris mengatakan, beberapa riset mengimplikasikan zat kimia tertentu di dalam lingkungan meningkatkan kasus kanker payudara di Negara-negara barat. Tapi estrogen lemah seperti 4- nonylphenol yang ditemukan dalam konsentrasi yang sangat rendah di dalam lingkungan berkemungkinan kecil emainkan peran penting dalam kasus kanker payudara.
Sebagian ahli berpendapat, hasil penelitian dari Texas dan Southern California ini memang menarik. Tapi sulit untuk menyimpulkan bahwa karena zat kimia ini menyebabkan kanker pada tikus yang diberikan konsentrasi tertentu, efeknya akan sama pada manusia yang terpapar dosis yang lebih rendah. Untuk menemukan jawabannya, masih diperlukan banyak penelitian. Sementara itu, perlu dilakukan riset baru sebelum menetapkan keterkaitan pasti antara zat kimia ini dan kanker payudara.
(sumber : AURA – Hal 6 / Edisi 28 / TH. IX / Minggu ke-4 / 27 Juli – 2 Agustus 2005)
Begitu masuk ke dalam tubuh, nonylphenol meniru hormon seks perempuan, estrogen. Selain itu, di dalam liver, zat kimia ini menstimulir sistem enzim yang lalu meningkatkan produksi hormon serupa estriol. Baik hormon estrogen maupun hormon estriol dikaitkan dengan kanker payudara. Nonylphenol ini juga mengikat reseptor estrogen di dalam payudara yang dapat memicu pertumbuhan kanker melebihi estrogen.
Para ahli di Cancer Research Inggris mengatakan, beberapa riset mengimplikasikan zat kimia tertentu di dalam lingkungan meningkatkan kasus kanker payudara di Negara-negara barat. Tapi estrogen lemah seperti 4- nonylphenol yang ditemukan dalam konsentrasi yang sangat rendah di dalam lingkungan berkemungkinan kecil emainkan peran penting dalam kasus kanker payudara.
Sebagian ahli berpendapat, hasil penelitian dari Texas dan Southern California ini memang menarik. Tapi sulit untuk menyimpulkan bahwa karena zat kimia ini menyebabkan kanker pada tikus yang diberikan konsentrasi tertentu, efeknya akan sama pada manusia yang terpapar dosis yang lebih rendah. Untuk menemukan jawabannya, masih diperlukan banyak penelitian. Sementara itu, perlu dilakukan riset baru sebelum menetapkan keterkaitan pasti antara zat kimia ini dan kanker payudara.
(sumber : AURA – Hal 6 / Edisi 28 / TH. IX / Minggu ke-4 / 27 Juli – 2 Agustus 2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar