Minggu, 04 Maret 2012

Zat Kimia dalam Makanan Gorengan/ Panggangan Tidak Berisiko Kanker

   SEJENIS ZAT KIMIA yang ditemukan dalam makanan panggangan dan gorengan, yang disebut acrylamide, tidak meningkatkan risiko kanker payudara seperti ditakutkan semula. Para periset Harvard School of Public Health dan Karolinska Institude menemukan, perempuan yang lebih banyak makan makanan yang mengandung zat kimia acrylamide tidak mempunyai risiko yang lebih tinggi mengembangkan kanker. Acrylamide ditemukan dalam berbagai makanan, antara lain chip, crisp, dan kopi. Hasil studi terhadap 43.000 perempuan ini diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association - JAMA.
    Acrylamide pertama kali ditemukan dalam makanan yang umum dimakan pada tahun 2002. Menurut WHO, percobaan laboratorium menunjukkan, acrylamide bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker. Zat kimia ini terbentuk sebagai akibat reaksi antara asam amino khusus dan gula yang ditemukan di dalam makanan ketika dipanaskan dengan temperatur tinggi.
    Hasil pengujian terhadap tikus yang dipaparkan acrylamide menemukan terbentuknya tumor pada kelenjar mammary besar. Tapi hewan ini diekspos dengan kadar 1.000 sampai 100.000 kali lebih besar dari ekspos yang dialami manusia lewat makanan. Intake makanan yang berkontribusi paling banyak terhadap zat kimia ini adalah kopi (54%), kentang goring (12%), dan roti garing (9%).
    Para periset mengatakan dalam laporan di JAMA, tidak ditemukan bukti terkait antara jumlah konsumsi acrylamide dan risiko kanker payudara. Kadar acrylamide yang ditemukan di dalam makanan sangat kecil disbanding jumlah yang menyebabkan kanker pada hewan. Saat ini, beberapa grup kesehatan di seluruh dunia meneliti, apakah acrylamide di dalam makanan membahayakan kesehatan.


(sumber : AURA – Hal 6 / Edisi 28 / TH. IX / Minggu ke-4 / 27 Juli – 2 Agustus 2005)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar