Jumat, 13 Januari 2012

MENGATASI SEDIH KEKASIH TAK CINTA LAGI

    Salah satu kalimat yang menyakitkan dalam hubungan asmara adalah, ‘Saya tidak cinta sama kamu lagi.’ Kalimat yang terdiri dari 7 kata ini mungkin meruntuhkan seluruh dunia Anda. Gairah dan semangat hidup Anda mungkin langsung merosot. Mungkin juga Anda tidak bisa tidur dan tidak enak makan.yang lebih parah lagi jika mendengarkan kalimat ini lebih dari satu kali.
    Bagaimana cara mengatasi rasa sedih, sakit hati dan melupakannya? Bagaimana belajar melupakan rasa sakit atau menekannya? Bagaimana mengatasi perasaan Anda ketika melihat dia kencan dengan orang lain? Untuk mengatasinya, coba langkah-langkah berikut ini.


Pergi dan bersenang-senang dengan teman
    Pertama-tama yang bisa Anda lakukan adalah pergi dan bersenang-senang dengan teman. Mungkin berkemah, menyelam, jogging, pesta atau merawat kecantikan di salon atau spa. Berada di dekat teman dan diperhatikan bisa mengurangi rasa sepi. Hubungi teman-teman atau orang-orang yang Anda abaikan atau tidak Anda hubungi karena tak punya waktu. Luangkan waktu untuk mereka. Bertemu orang-orang baru. Jangan menyendiri di rumah. Menyepi sendiri hanya akan membuat rasa sakit makin parah. Lakukan hal-hal yang membuat Anda senang. Olahraga, makan baik, ikut kursus, bertemu orang, pergi ke pesta dan lain sebagainya. Hidup terlalu singkat untuk digunakan memikirkan orang yang tidak melihat kebaikan Anda.


Bertekat untuk melupakannya
    Anda mungkin merasa sulit untuk melupakannya. Tapi akan lebih mudah dengan berjalannya waktu. Fokuskan pikiran pada hal-hal lain. Begitu kenangan atau bayangan dia muncul dalam pikiran, dorong pikiran Anda ke hal-hal yang sedang Anda kerjakan, film atau acara tv yang baru selesai Anda tonton dan lain sebagainya. Yang penting jangan pikirkan dia. Melakukan ini mungkin akan sulit pada awalnya, tapi bisa menjadi lebih baik jika latihan setiap hari.

Sibukkan diri
    Menyibukkan diri bisa meringankan sakit hati. Pepatah mengatakan, bekerja membuat kesusahan menjadi lebih mudah. Ketika sampai di rumah, Anda mungkin sangat lelah sampai tak bisa melakukan yang lainnya selain tidur. Ketika Anda bangun pada kesesokan harinya, Anda fokus pada hari baru itu. Dengan berlalunya waktu, Anda akan menemukan, frekuensi pikiran Anda kepadanya berkurang.

Jangan menghubungi dia
    Tetap berteman sesudah putus itu baik, tapi hindari ketika Anda sedang dalam proses penyembuhan. Tidak menghubunginya bisa membantu penyembuhan dan membuat lebih cepat sembuh. Jika Anda menempuh perjalanan yang sama dengannya ketika berangkat kerja, hindari rute itu. Hindari belanja di mall yang biasa Anda kunjungi ketika masih bersama. Hindari setiap dan segala sesuatu yang mungkin bisa membuat Anda bertemu dengannya sampai Anda 70% sembuh. Anda 70% sembuh jika Anda bertemu dia dan peristiwa masa lalu menjadi kenangan yang menyenangkan. Atau Anda juga bisa bertekad untuk tidak mengingat hal-hal yang Anda lakukan bersama.

Percaya bahwa Anda bisa mencintai dan dicintai lagi
    Salah satu hal pertama yang Anda rasakan adalah rasa percaya diri turun, terutama ketika Anda berusaha membuat hubungan jalan. Mungkin Anda harusa percaya dengan teori, jika satu pintu ditutup, akan dibuka dua pintu lainnya. Setiap kekecewaan adalah anugrah besar. Anda bisa mengkaji hal-hal yang tidak baik dan membuat Anda berusaha menjadi lebih baik dalam hidup ini. Berpikir positif. Selalu ada orang yang lebih baik di luar sana yang menunggu untuk mencintai dan dicintai Anda.

Jadi diri sendiri
    Mungkin ini yang paling penting. Jangan mengubah apa pun karena Anda merasa diri Anda kurang baik. Di luar sana ada orang yang mau mencintai Anda seperti apa adanya. Jika dalam diri Anda ada aspek tertentu yang harus diubah, ubah dengan segenap hati.


Singkirkan segala sesuatu yang mengingatkan Anda kepadanya
    Buang semua foto yang Anda ambil di pantai. Singkirkan semua cendera mata dan kado kenangan. Semua ini bisa membantu Anda meringankan beban perasaan dan rasa sakit.

(Sumber: Idating Advise and Tips for Singles oleh Oscar Uzoma)

(sumber : AURA – Hal 16 / Edisi 10 / TH.XI / Minggu ke-3 / 21 – 27 Maret 2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar