Jumat, 13 Januari 2012

KIAT MEMUTUSKAN HUBUNGAN CINTA

    Dalam kehidupan nyata, hubungan cinta, sering tidak seromantis seperti dalam dongeng, “Sang putrid lalu hidup bahagia dengan sang pangeran sampai akhir menutup mata.” Sayangnya, tidak semua cinta berakhir dengan bahagia. Terkadang, jalinan asmara atau perkawinan putus di tengah jalan.
Bagaimana kalau hal ini terjadi pada Anda (wanita)? Biasanya, kaum wanita sulit untuk memutuskan hubungan, kendati pun tahu, sebenarnya dia tidak bahagia dan hubungan itu tak bisa diteruskan. Sejak kacil, wanita memang dikondisikan untuk menjadi pihak yang mengalah. untuk jadi orang yang penuh kasih sayang, penuh perhatian, dan ngemong. Akibatnya, di masa dewasa, kaum wanita cenderung jadi tak berani memutuskan hubungan karena alasan-alasan ini.

    Selain itu, tampaknya masyarakat lebih menghargai wanita yang punya pasangan hidup ketimbang mereka yang hidup sendiri. Entah wanita lajang atau janda. Kalau tidak percaya, coba tanya teman-teman Anda yang menjanda, apa pengalaman mereka ketika mengawali kehidupan mereka sebagai janda. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap mereka.
     Jika Anda merasa hubungan Anda tak bisa diteruskan dan Anda benar-benar tidak bahagia, di bawah ini, beberapa petunjuk yang mungkin bisa membantu.

PIKIR DAN RENUNGKAN
    Sebelum mengambil keputusan untuk pisah, cobalah tenangkan diri dulu. Duduk rileks di tempat yang sepi dan pikirkan semua kejadian yang Anda alami bersamanya. Jika hubungan Anda sudah lama, coba tanyakan pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dan cari jawabannya!
1.    Apa saja yang telah berubah?
2.    Apa untung/ruginya kalau putus/pisah dengannya?
3.    Apakah dia masih bisa berubah sehingga hubungan ini bisa diteruskan?
4.    Kalau dia tak bisa berubah, apakah saya bisa berubah sehingga suasana bisa membalik? Dan apakah saya sendiri ingi berubah?
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, kalau pun Anda akhirnya memutuskan untuk pisah, Anda tak akan merasa bersalah karena mengambil keputusan secara tergesa-gesa. Di kemudian hari, Anda tak akan menyesal karena keputusan ini diambil setelah dipikirkan secara matang.

BICARAKAN DENGAN SI DIA
    Mungkin Anda tak mau putus karena merasa ada sesuatu yang masih bisa diubah. Kalau demikian halnya, coba bicarakan dengan dia, keinginan-keinginan dan harapan Anda. Cari tempat dan suanana yang tenang yang membuat kalian tidak merasa terganggu. Katakan terus terang apa yang Anda rasakan dan tak perlu basa basi. Pada tahap ini, kalau pun pembicaraan
Anda gagal, Anda tak akan terlalu kecewa karena Anda memang sudah punya niat untuk pisah.

GUNAKAN HUBUNGAN SEBAB DAN AKIBAT
    Mulai dengan memikirkan kembali, apa saja yang telah terjadi. Bagaimana pendapat dan perasaan Anda terhadap kejadian itu? Lalu katakan apa yang Anda inginkan. Katakan juga apa yang menurut Anda akan terjadi akibat perubahan itu. Anda misalnya bisa berkata begini, “Menurut saya, selama ini, kamu sering tidak mendengarkan saya. Saya marah karena merasa disia-siakan. Karena itu, kalau keadaan tetap begini, saya sungguh tak ingin melanjutkan hubungan kita. Sebelum mengambil keputusan, saya ingin tahu, bagaimana perasaanmu tentang hubungan kita!”

TEGAS
    Kalau Anda sudah memutuskan pisah dan tak bisa kompromi lagi, katakan dengan tegas keputusan Anda. Anda tak perlu memberi penjelasan panjang lebar karena Anda sudah tahu, pikiran Anda sudah tak bisa diubah. Anda bisa berkata begini, “Seterusnya kita tak usah bertemu lagi.” Atau, “Saya lebih suka, hubungan kita sampai disini!”

TETAP TEGAS
    Terkadang, setegas apapun Anda, ada kemungkinan diatak mau putus. Lalu mengobral seribu janji. Dalam hal ini, Anda bisa berkata begini, “Saya tak ingin membicarakan masalah ini lagi!” Atau, “Tolong, jangan telepon saya lagi!” Jangan memberikan kesempatan untuk mengalihkan pikiran Anda dengan menjawab pertanyaan-pertanyaannya. Atau jangan sampai terpengaruh omongannya sehingga Anda menilai kembali keputusan Anda. Untuk itu, Anda bisa berkata begini, “Mungkin kamu belum mengerti maksud saya…(tegaskan maksud Anda).” Atau, “Saya tahu, kamu kecewa, tapi….dst.”

TERJEBAK BELAS KASIAN
    Usahakan agar tidak terjebak pada perasaan kasihan. Rasa kasihan akan membuat keputusan Anda melemah dan melibatkan Anda dalam diskusi panjang. Diskusi ini hanya akan sia-sia, kecuali kalau Anda memang bermaksud mengubah pikiran Anda alias tak jadi putus.

CERITA KE TEMAN
    Ada baiknya Anda menceritakan situasi Anda kepada teman atau sahabat karib Anda. Mereka pasti akan memberi dulungan kepada Anda untuk mengatasi situasi sulit ini.

TULIS SURAT
    Terkadang, memutuskan hubungan lewat surat terasa lebih tegas. Tulis surat kepadanya ketimbang bicara tatap muka. Dengan menulis surat, Anda bisa rumuskan pikiran Anda dengan baik dan sistemasis tanpa diinterupsi olehnya.

SAYANGI DIRI ANDA
    Jika hubungan itu sangat berarti bagi Anda dan sudah berjalan lama, ada kemungkinan, Anda merasa kehilangan dan sedih. Mungkin juga timbul rasa bersalah. Atau timbul rasa benci kepadanya. Ini adalah sesuatu yang wajar. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah memberi kesempatan kepada diri Anda untuk menangis sepuas-puasnya. Tapi jangan sampai hanyut dalam kesedihan. Pikirkan masa depan Anda. Katakan pada diri Anda bahwa ini adalah hidup Anda. Dan Anda berhak untuk memilih siapa yang pantas menjadi pendamping Anda, melewati hari-hari Anda sampai akhir menutup mata.

(sumber : AURA – Hal 16 / Edisi 25 / TH.VIII / Minggu ke-2 / 8 – 14 Juli 2004)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar