Jumat, 13 Januari 2012

JIKA ANAK SERING BERBOHONG

Semua anak berbohong
    Menurut Allan Gonsher, M.S.W, direktur Kids Inc., sebuah pusat bimbingan dan penyuluhan keluarga di Omaha, semua anak berbohong dari wktu ke waktu dengan berbagai alasan pada setiap tingkat usia yang berbeda. Anak balita dan anak usia pra sekolah hidup dalam dunia khayalan yang bagi mereka sering merupakan dunia nyata. Mereka berbohong mungkin dalam usaha untuk membuat hal-hal menjadi seperti yang mereka inginkan. Dusta seperti ini dinamakan dusta fantasi. Anak Anda yang berumur 3 mungkin berkata, “Bukan saya yang menumpahkan susu ke karpet. Tapi si Pooh yang melakukannya.” Padahal jelas-jelas dia sedang minum susu. Atau dia membantah, bukan dia yang mengotori karpet. Tapi si Monyet nakal. Padahal di sepatunya saja masih ada lumpurnya.

    Pada usia ini, anak mungkin berbohong untuk menutupi perilaku buruknya. Karena dia memang tidak bermaksud menggambari sofa di ruang keluarga dengan spidol, dia merasa, mengingkari perbuatannya bisa menghapus tindakannya. Anak umur 3 dan 4 mungkin akan bilang kepada Anda, bahwa mereka tahu, berbohong itu perbuatan yang tidak baik, tapi sesungguhnya mereka belum mengerti implikasi moral di dalam tidak berkata yang sebenarnya. Tapi anak usia 5 atau 6 sudah mengerti tentang hal ini.
Tanamkan pesan: Bersikap jujur itu sangat terpuji
    Program yang dijalankan Allan Gonsher bisa membantu semua orangtua mengajari anaknya cara membedakan antara fakta dan khayalan.
Jangan menuduh
    Perhatikan, apakah Anda secara tidak sengaja telah menciptakan suasana rumah yang membuat anak sulit mengakui kesalahannya. Tujuan Anda bukanlah mendapatkan sari pati pengakuan tapi mengajari anak berperilaku yang benar. Daripada menuntut anak untuk mengaku, dialah yang memecahkan barang antik, lebih baik bertanya dengan tenang, “Apa yang terjadi dengan vas antik itu?” Jika anak Anda memberikan jawaban yang dibuat-buat, tanyakan, “Ada lagi yang mau kamu ceritakan?”
Usahakan tidak terfokus pada kebohongan
    Menjuluki anak Anda sebagai pembohong atau terus menerus memarahinya akan membuat si anak berpikir, adalah tidak aman berbagi perasaan dengan Anda. Karena itu, lebih baik ingatkan kepada diri Anda dan anak Anda, bahwa setiap orang pernah berbuat salah. Termasuk Anda. Lalu katakan kepada anak, bahwa kita harus mengakui kesalahan kita.
Cari sesuatu yang tersembunyi di balik kebohongan
    Berbohong bukan merupakan cara untuk menyelesaikan suatu masalah tapi anak sering merasa inilah satu-satunya pilihan mereka. Tunjukkan kepada anak, masih ada pilihan lainnya. Jika dia telah merusak mainan temannya, katakan kepada dia, daripada berbohong tentang hal itu, lebih baik mengganti mainan yang rusak itu.
    Bagi anak laki-laki, waktu bersendiri bersama ayahnya membaca, atau bermain bersama, akan membuat anak mempunyai pandangan dan perilaku yang berbeda dibanding sebelumnya. Terkadang, karena kesal dengan kebohongan yang terus menerus, orangtua lalu mengambil jarak dengan anaknya.
Jika hukuman Anda tidak efektif, pikirkan apa yang salah dan coba lakukan sesuatu yang berbeda
    Terkadang, menurut Gonsher, orangtua tidak konsisten dan tidak spesifik dengan hukuman mereka. Sebagai contoh, seorang ibu menghukum anaknya harus tinggal di kamarnya selama 15 menit. Tapi baru 5 atau 6 menit sudah mengizinkan anaknya keluar.
    Orangtua juga perlu membiasakan diri untuk berbicara kepada anaknya yang sering bohong bahwa berbohong menyakiti orang lain. Jika kita berkata jujur, kita bisa mendapat banyak teman. Atau katakan, “Ayah dan ibu suka sama anak-anak yang jujur.” Jika si anak sudah berkata jujur atau tidak berbohong, beri dia penghargaan dengan pujian dan cinta.
Ganti perilaku lama dengan perilaku baru yang bertanggung jawab
    Tunjukkan kepada anak berusia 5 tahun cara menggosok gigi mereka, merapikan kamar mereka, menyiapkan tas untuk sekolah keesokannya, dan makan dengan rapi di meja makan. Belajar mengurusi diri sendiri membangkitkan rasa percaya diri pada anak. Seorang anak yang merasa dirinya baik tidak merasa perlu berbohong.
    Orangtua dari anak yang ditangani Gonsher segera bisa melihat perubahan sikap dan perilaku anaknya sesudah menjalani terapi selama 8 minggu. Si anak tampak lebih bahagia walau harus mentaati sejumlah peraturan. Sesekali si anak memang masih berbohong, tapi kebohongan yang terus menerus sudah makin berkurang.

(sumber : AURA – Hal 13 / Edisi 25 / TH.VIII / Minggu ke-2 / 8 – 14 Juli 2004)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar