Rabu, 22 Februari 2012

MENGAJARI ANAK CARA KONSENTRASI

     Anda mungkin pernah mendengar anak Anda berkata, “Aduh, saya jadi tidak konsen, deh!” Kemungkinan ini hanya cetusan spontan sebagai protes, tapi mungkin juga benar. Sebagian besar anak secara alamiah bisa konsentrasi, tapi kadang buyar di tengah jalan sehingga anak Anda tidak mendapatkan hasil maksimal pada sesuatu yang sedang dikerjakan.
     Konsentrasi termasuk salah satu keterampilan penting. Orang-orang yang sukses dalam bidangnya mempunyai kemampuan konsentrasi berkat kemauan yang keras. Perhatikan saja cara kerja para pelukis, penulis, atlit atau pekerja seni yang punya nama besar. Dan Anda pasti setuju dengan pentingnya konsentrasi.
Kabar baiknya, konsentrasi adalah hasil pembelajaran, bukan sesuatu yang terjadi dengan sendirinya ketika bermain game komputer atau nonton tv. Dengan kata lain, Anda bisa mengajari anak Anda untuk konsentrasi dan menggunakannya di sekolah atau dalam kehidupan di masa depan. Caranya sebagai berikut.
Pertama-tama yang harus Anda lakukan adalah menjelaskan kepada anak Anda apa itu konsentrasi, bagaimana caranya dia tahu, bahwa dia sendang konsentrasi, dan apa yang terjadi jka konsentrasinya buyar.
Sebelum bicara dengan anak Anda tentang hal ini, amati anak Anda selama beberapa hari. Lalu jawab pertanyaan berikut:
•    Apa yang dilakukan anak saya ketika tampak sedang konsentrasi keras?
•    Berapa lama dia bisa bertahan dengan aktivitas ini?
•    Seberapa mudah konsentrasi buyar selama periode itu? Jika saya bicara pelan dengannya, apakah dia dengar?
Sesudah mendapatkan pemahaman dasar tentang pola konsentrasi anak Anda, Anda akan bisa mulai bicara dengannya. Unmtuk menjelaskan kepada anak Anda pa itu konsentrasi, pertama-tama bantu dia untuk mengenali konsentrasi pada orang lain.
“Coba lihat Ayah baca Koran. Dia tampak benar-benar konsentrasi penuh. Tadi kamu lihat, kan, waktu saya tanya, mau minum kopi? Dia Cuma menjawab hmmm. Sepertinya dia hampir tidak melihat saya karena sedang konsentrasi penuh.”
“Coba lihat kucing di teras, apa tyang sedang dilihatnya? Apakah sedang cari tikus? Lihat bagaimana di memusatkan semua perhatian pada rumput di pekarangan. Kucing itu pemburu ulung karena dia bisa konxentrasi secara baik.”
“Lihat adikmu makan. Dia sedang belajar menggunakan sendok dan konsentrasi penuh untuk membawa makanan ke mulut. Kita bisa belajar secara baik jika kita konsentrasi.”
Sesudah itu, bantu anak untuk mengenali konsentrasi di dalam diri mereka. Tunggu sampai dia konsentrasi penuh pada sesuatu. Lebih baik sesudah melakukan sebuah aktivitas ketimbang sesuatu yang pasif seperti ninton tv. Perhatikan anak Anda secara cermat tapi jangan bicara dengannya sampai dia menyelesaikan aktivitasnya dan konsentrasinya buyar dengan sendirinya. Anda bisa mengenalinya karena dia akan mendadak menjadi sadar dengan sekelilingnya ketika periode konsentrasinya berakhir. Lalu coba katakan atau tanya:
“Wah, tadi tampaknya kamu benar-benar konsentrasi keras ketika menggambar!”
“Bagaimana rasanya konsentrasi seperti itu?”
“Menurut kamu, berapa lama kamu konsentrasi pada gambar yang kamu buat? Kadang, ketika sedang konsentrasi, rasanya Cuma sebentar. Cuma beberapa menit, padahal sebenarnya jauh lebih lama karena kita sengan denganapa yang kita kerjakan.”
“Bisa konsentrasi penuh pada apa pun yang kita inginkan itu sangat berguna. Misalnya ketika kamu mengerjakan pekerjaan rumah. Jika kamu tahu cara konsentrasi penuh, biasanya kamu bisa mengerjakan secara sangat baik dan bisa menyelesaikannya dalam waktu lebih singkat.”
“Saya lihat adikmu menyela kamu ketika kamu sedang konsentrasi pada gambarmu. Bagaimana rasanya ketika dia membuyarkan konsentrasimu? Saya lihat kamu bicara dengan adikmu dan memberinya krayon, lalu kamu cepat-cepat kembalu konsentrasi lagi. Bagus sekali. Bisa kembali konsentrasi lagi sesudah konsentrasi buyar sangat berguna.”
“Kamu benar-benar pandai konsentrasi. Mau main game untuk membantu kamu belajar cara konsentrasi yang lebih baik?
Jangan gunakan semua pernyataan di atas secara sekaligus. Lakukan dalam periode beberapa hari. Gunakan contoh konsentrasi yang berbeda.
Anda mungkin akan menemukan, anak Anda tampak senang dengan percakapan seperti ini. Kebanyakan komunikasi orangtua dan anak hanya seputar hal-hal sepele. Misalnya memberitahu dia sesuatu atau menyuruh dia mengerjakan sesuatu. Mengingatkan dia untuk merapikan kamar dan lain-lain. Anak senang jika Anda mengajaknya bicara seperti orang dewasa tentang sesuatu yang benar-benar penting.

LAMA KONSENTRASI
    Sesudah anak mengerti tentang konsep konsentrasi, Anda bisa mengajak dia main game untuk membantunya menghargai dan meningkatkan bakat konsentrasi. Berikut, cara untuk memulai.
    Anak muda senang main game kompetitif dan kemungkinan besar bisa mengalahkan Anda. Siapkan benda yang disukai anak Anda. Bisa mainan kecil, atau yang lebih baik lagi: benda-benda alamiah. Misalnya bulu ayam.
    Tujuan dari game ini adalah untuk melihat siapa yang dapat konsentrasi pada benda itu lebih lama. Letakkan benda itu di meja di antara kedua pemain. Mulai hanya berdua dulu. Katakan, ‘Coba kita lihat, siapa yang bisa konsentrasi paling lama pada bulu ayam itu.’
    Anda tak perlu menjelaskan aturan-aturan. Anak Anda akan belajar sejalan dengan itu.
    Jika kemungkinan, cari wasit yang tidak ikut main untuk memperhatikan pemain dan beri peringatan jika Anda main dengan lebih dari 2 pemain. Sisa pemain lalu berlomba untuk menjadi pemenang.

KONSENTRASI BUYAR
    Tanda-tanda konsentrasi buyar bisa dikenali. Pertama-tama yang harus Anda lakukan adalah membuat anak Anda sadar apa itu konsentrasi, bagaimana rasanya ketika dia konsentrasi, dan mengenali apa yang terjadi ketika konsentrasi pecah.
    Sebelum mulai bicara dengan anak Anda selama beberapa hari. Lalu coba jawab pertanyaan berikut:
•    Lihat benda lain selama lebih dari 1 atau 2 detik
•    Memejamkan mata selama lebih dari 1 atau 2 detik
•    Bicara
•    Tertawa
•    Mengantuk

Permainan lain yang juga bisa membantu adalah permainan ingatan. Sebagai contoh, sediakan sebuah nampan dan letakkan beberapa benda di atasnya. Tetapkan waktu untuk konsentrasi pada benda-benda itu dan menghafalnya. Agar lebih seru, tetapkan hukuman. Pemain yang tak bisa mengingat benda harus memejamkan mata sampai permainan selesai.
    Begitu anak Anda mengerti tentang apa itu konsentrasi, bagaimana cara kerjanya, dan senang dengan permainan itu, Anda akan bisa mendorong anak Anda untuk menerapkan keterampilan ini pada pekerjaan sekolah. Anak Anda mungkin sangat mudah konsentrasi pada permainan atau hobi favoritnya, tapi perlu belajar sengaja konsentrasi pada sesuatu yang kurang disukai tapi penting.
    Sesudah anak Anda bisa konsentrasi, mengerti, dan menghargai keterampilan ini, jangan lupa untuk memujinyajika ia menggunakannya untuk pekerjaan sekolah. Jelaskan manfaat konsentrasi pada hal-hal seperti ini dan berikan dukungan. Anak Anda akan fasih dengan keterampilan ini dan menggunakannya di masa kanak-kanak dan masa dewasa.


(sumber : AURA – Hal 20 / Edisi 10 / TH.XI / Minggu ke-3 / 21 – 27 Maret 2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar